HM Yunus Kadir Dalam Kenangan (1)


ALMARHUM YUNUS KADIR. Tokoh Muhammadiyah kelahiran tahun 1949 ini, begitu dikenal luas sebagai seorang dermawan yang berhati mulia. Tidak ada hitung-hitungnya. Misteri itu adalah saat-saat terakhir Yunus Kadir hendak 'dijemput' Al Khalik. Masih diberikannya kesempatan tiga kali untuk melantunkan istighfar. Permohonan ampun kepada Allah SWT yang selalu dipohonkan oleh setiap umatnya tatkala berdoa dan bermunajat. (ist)



---------------

HM Yunus Kadir Dalam Kenangan (1):


Tiga Kali Istighfar Antar Kepergiannya


Tuhan benar-benar Maha Kuasa. Dia selalu menawarkan kemisterian terhadap mahluk hidup, lebih khusus lagi makhluk manusia. Makhluk yang dicptakan-Nya mememiliki nilai lebih tinimbang makhluk ciptaan-Nya yang lain. Kekuasaannya itu pun Dia tunjukkan saat menjemput kembali hamba-Nya. Masih diberi-Nya sedikit ruang waktu, sebelum hamba ditarik-Nya kembali ke haribaan.

Begitulah dengan kepergian sosok Haji Muhammad Yunus Kadir (YK) meski masih menyisakan dukacita yang mendalam, namun menyimpan sebuah misteri terhadap kebesaran Ilahi Rabbi.

Memang, dukacita tidak saja bagi keluarganya, tetapi juga bagi begitu banyak orang yang pernah mengenalnya. Tokoh Muhammadiyah kelahiran tahun 1949 ini, begitu dikenal luas sebagai seorang dermawan yang berhati mulia. Tidak ada hitung-hitungnya.

Misteri itu adalah saat-saat terakhir Yunus Kadir hendak 'dijemput' Al Khalik. Masih diberikannya kesempatan tiga kali untuk melantunkan istighfar. Permohonan ampun kepada Allah SWT yang selalu dipohonkan oleh setiap umatnya tatkala berdoa dan bermunajat.

Tandi Roma (TR) Andi Lolo, Prof PhD, termasuk keponakan YK. Pada malam ketujuh takziah dia berkisah perihal 'kepergian' pamannya. Minggu (30/11) itu, TR Andi Lolo hadir pada acara hari ketiga takziah Abdul Rahman Kadir, kakak YK di bekas Hotel Marannu Rantepao.

TR duduk bertiga dengan YK dan Dahlan Yusuf. Bincang-bincang soal takziah malam ketiga itu. YK kemudian menunjuk TR memberikan sambutan atas nama keluarga. TR pun menerima amanah tersebut tanpa komentar apa-apa.

''Tetapi saya juga akan bicara. Ada sesuatu yang ingin saya sampaikan,'' tiba-tiba YK memotong.

''Tolong...jangan kita bicara,'' TR bermohon.

''Baiklah kalau begitu. Tidak usah kalau begitu ,'' sahut YK dengan dua kalimat  pendek.


-----------------

Prof Tandi Roma Andi Lolo mewakili keluarga memberikan kata sambutan pada acara takziyah hari ketujuh almarhum HM Yunus Kadir, di kediaman almarhum Jalan Asoka, Panakkukang, Makassar, Senin malam, 9 Desember 2013. (Foto: Asnawin)

-----------




TR pun berbicara dan menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat demi kelancaran acara, mulai dari perawatan hingga pemakaman almarhum. Sebelum TR duduk, ternyata pembaca acara sudah menyilakan YK menyampaikan sepatah dua kata. TR tidak sempat lagi mencegahnya berdiri, karena posisi duduknya berjauhan.

YK berdiri, memberi sambutan dalam dwibahasa, Indonesia dan Toraja. Itu pun sebatas salam dan menyampaikan apa yang hendak diucapkannya.

Awalnya, dia minta maaf pada Dahlan Yusuf. Kemudian dia berbicara mengenai aras kehidupan. Belum selesai topik ini dituntaskan, terdengar tiga kali YK mengucapkan istighfar. "Astagfirullah, astagfirullah, astagfirullah."

Lalu....senyap dan YK pun rebah.....

Kepergiannya benar-benar sangat tak terduga dan luar biasa sama sekali. Tidak ada tanda-tanda, kecuali keinginannya untuk berbicara (ternyata yang terakhir) malam itu. Tiga hari setelah kepergian kakaknya, dia menyusul. Selisih umurnya masih tetap lima tahun keduanya. Ini wujud kakak-beradik ini begitu saling menyayangi. Andaikan ada catatan perihal kelangkaan musibah, peristiwa ini layak masuk ke dalam Guiness Record of the World.

Berita menyebar cepat dan ke mana-mana. Saat takziah di Minanga, desa kelahiran YK di Tana Toraja, TR menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, sama dengan yang diungkapkan ketika takziah Abdul Rahman Kadir, kakaknya. Abd.Rahman dikaruniai 5 orang anak, sementara YK dikaruniai 8 orang anak.

TR bercerita, ketika acara takziah, seorang pastor menelepon Ali Muchtar Ngabalin yang membawakan acara. Sang pastor bertanya, Pak Ali Ngabalin sedang di mana? Dia menjawab, sedang di Tana Toraja menghadiri acara takziah H.M.Yunus Kadir.

''Halleluya, semoga Tuhan memberkati,'' kata Bapak Pastor dari balik telepon.

Ini, menurut TR, mencerminkan YK sebagai seorang yang sangat pluralis. Seorang pastor pun ikut mendoakan YK ketika diketahuinya berpulang ke rakhmatullah.

Masih menurut TR yang mengutip kisah Ali Muchtar Ngabalin. Sekali waktu dia bertemu dengan seorang petinggi pendeta dari Mamuju. Kepada sang pastor, mantan anggota DPR RI itu bertanya, dari mana? Pendeta itu menjawab, datang ke Toraja mendoakan YK. Sebab, ketika 100 tahun Gereja Toraja YK memberikan bantuan. Dia menyampaikan dukacita yang mendalam atas kepergian YK. Separuh dari dana pembangunan gereja berasal dari kocek YK.

''Sedianya, 31 Desember 2013, almarhum akan membawakan kuliah umum di Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar. Judulnya, Mengelola Bisnis Mencari Rida Allah,'' kata TR.

YK semasa hidupnya berprinsip, satu falsafah dalam melaksanakan kegiatan bisnisnya, yakni  menggunakan ilmu rumput. Rumput kalau tumbuh akan menyebar, Jika tinggi akan dipangkas dan bermanfaat. Kalau pohon tumbuh akan naik dan tinggi. Rumput pun akan naik. Seorang pebisnis hanya mencari untung bukan pebisnis yang baik, sebab untung akan datang dengan sendiri. Dia akan datang berdasar hubungan horizontal (antarmanusia) dan vertikal (dengan Tuhan) yang dilakukan manusia.

YK meninggalkan seorang istri, 3 putra dan 5 putri. Kehadiran delapan anak-anak YK berdiri di samping TR saat mewakili keluarga merupakan simbol ucapan terima kasih keluarga atas kehadirannya pada acara takziah. Juga lambang permintaan maaf almarhum jika ada yang kekhilafan yang dilakukan selama hidupnya.

Kehadiran delapan orang 'warisan' YK ini merupakan simbol bahwa mereka tetap utuh melanjutkan usaha yang ditinggalkan ayahnya.

TR berharap, dengan selesainya acara mengenang kepergian YK, tidak berarti hubungan dengan keluarga YK akan berakhir. Kepergian YK meninggalkan kesan teramat dalam dan teramat baik bagi begitu banyak orang. Meluap dan melubernya kerabat yang hadir ini pertanda begitu banyak orang yang merasa kehilangan atas kepergian YK. (M Dahlan Abubakar)

Komentar