HM Yunus Kadir Dalam Kenangan (2-habis)


HM Amin Syam, mantan Gubernur Sulawesi Selatan, mengaku, memang tidak kerap bertemu dengan Yunus Kadir. Tetapi, setiap kontak dengan YK selalu mengalirkan komunikasi yang luar biasa. Tiga minggu silam (dari tanggal 9/12/2013 itu), Amin Syam melaporkan kepada YK perkembangan pesantren yang dibangunnya bersama YK di daerah Bojo, Kabupaten Barru. (Foto: Asnawin)




HM Yunus Kadir Dalam Kenangan (2-habis):


Menolak Namanya Diabadikan


Banyak orang memberikan testimoni terhadap sosok Yunus Kadir (YK) saat malam takziah ketujuh di kediaman almarhum Jalan Asoka, Panakkukang Makassar, Senin malam, 9 Desember 2013.

HM Amin Syam, mantan Gubernur Sulawesi Selatan, mengaku, memang tidak kerap bertemu dengan YK. Tetapi, setiap kontak dengan YK selalu mengalirkan komunikasi yang luar biasa. Tiga minggu silam (dari tanggal 9/12/2013 itu), Amin Syam melaporkan kepada YK perkembangan pesantren yang dibangunnya bersama YK di daerah Bojo, Kabupaten Barru.

''Sudah ada dua orang yang mampu menghafal 20 juz Alquran. Tidak lama lagi akan 'tembus' 30 juz,'' pria kelahiran 12 Desember tersebut memberitahu melalui layanan pesan pendek (short message service/sms).

''Selamat dan syukran,'' balas YK sangat pendek melalui SMS, yang Amin Syam nilai sebagai sesuatu yang tidak biasa dilakukannya.

Ketika Amin Syam merampungkan pembangunan sebuah rumah sakit di kawasan Minasa Upa, YK pun dikontak.

''Apa yang bisa saya bantu,'' lagi-lagi YK bertanya melalui SMS balasannya.

Amin Syam pun memberitahu bahwa rumah sakit yang digagasnya itu belum memiliki tempat tidur. YK kemudian membantu fasilitas tersebut. Ketika ada keinginan mencantumkan nama penyumbang pada perlengkapan tersebut, YK spontan menolak.

''Tidak perlu kasih nama penyumbang,'' kata YK.

Itulah tabiat YK, ringan membantu dengan ikhlas tanpa memperhatikan atau mengharapkan balasan seseorang terhadap yang dilakukannya.

''SMS 1 Desember 2013, bagaikan petir menyambar di siang bolong bagi saya,'' ungkap mantan Bupati Enrekang tersebut.

Ketika dirawat Rumah Sakit Awal Bross, Amin Syam sempat membesuk. YK menerima sobat dan kerabatnya tanpa terlalu memberat-beratkan sesuatu yang dialaminya. Dia ringan membantu yang lain. Proses kepergiannya menggambarkan ulawengna tauwwe (sifat emas-nya seseorang). Selamat jalan Saudaraku!

Pak Haji

Perkenalan Prof Dr Gagaring Paggalung MSc, dengan YK belum lama. Baru tiga tahun, tetapi dilihat dari kualitas interaksinya sama dengan 30 tahun. Dekan Fakultas Ekonomi Unhas yang dilantik 17 November 2013 ini mengakui, tidak berani menyapa YK dengan namanya, tetapi dengan sapaan 'Pak Aji'.


---------------------

DIPANGGIL KHUSUS. Setelah selalu berkomunikasi, Gagaring pernah dipanggil khusus oleh Yunus Kadir bersama dua orang lainnya, yakni Prof Dr Ambo Asse (Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis UIN Alauddin) dan Pak Mahmud Nuhung, Dekan Fakultas Ekonomi Unismuh Makassar. (Foto: Asnawin)

------------------



Setelah selalu berkomunikasi, Gagaring pernah dipanggil khusus oleh YK bersama dua orang lainnya, yakni Prof Dr Ambo Asse (Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis UIN Alauddin) dan Pak Mahmud Nuhung, Dekan Fakultas Ekonomi Unismuh Makassar.

Pada Muktamar Muhammadiyah tahun 2015, YK dipilih sebagai Ketua Panitia. Untuk menyosialisasikan hajat besar itu, dia berkeliling ke beberapa daerah bersama anggota panitia. Obsesinya, Muktamar Muhammadiyah di Makassar diharapkan merupakan kegiatan serupa terbesar yang pernah dilakukan di Indonesia selama ini.

YK oun membentuk tim sepuluh sebagai think tank yang akan menggodok persiapan pelaksanaan hajat besar itu. Bahkan, pada kegiatan di daerah, YK sudah menyampaikan kepada timnya agar menggunakan dua unit pesawat helikopter miliknya untuk membawa rombongan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin ke daerah.

Yang sangat surprise bagi Gagaring Pagalung adalah usai dilantik sebagai Dekan Fakultas Ekonomi Unhas, dia diminta ke kediaman YK di Jl.Asoka. Tiba di ruang tamunya, Gagaring kaget, karena kue yang ada di toples dibersihkan dari atas meja. Tidak lama kemudian muncul kue tart besar. Di tengahnya, bagaikan ada lambang atau merek salah satu produk mobil. Tetapi itu sebenarnya adalah simbol Muhammadiyah.

Kue besar itu dibagi tiga bagian. Bagian pertama berwarna biru. Rupanya ini lambang warna Universitas Muhammadiyah Makassar yang dalam hal ini diwakili Pak Mahmud Nuhung. Ada juga warna hijau, yang mudah ditebak simbol UIN Alauddin yang direpresentasikan Prof Ambo Asse.

Yang paling menyala, tentu warna merah, lambang warna Universitas Hasanuddin dan tertulis Gagaring dengan logo Unhas yang dominan.

''Ini merupakan simbol kegembiraan beliau terhadap orang-orang yang pernah dikenalnya,'' kata Gagaring.

Sebenarnya, kata Dekan Fakultas Ekonomi Unhas tersebut, sudah dirancang penerbitan biografi bisnis YK, termasuk kisah masa kecilnya. Namun, belum sempat buku itu terwujud, YK lebih dahulu dijemput Allah swt.

Urus Lorong Pakai Heli

Muhammad Ramadhan Pomanto, akrab disapa Dany, Wali Kota Makassar terpilih, pertama mengenal YK ketika menjadi salah seorang konsultan Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi. YK pun ketika itu sudah masuk ke provinsi itu mengembangkan usaha nikel yang kemudian diekspor ke China.

------------------------

BANYAK PREDIKAT. Di mata Dany, pada sosok Yunus Kadir melekat begitu banyak predikat. Ia sebagai seorang tokoh pluralis, tokoh Muhammadiyah tulen, dan tokoh pendidikan. YK, makin bertambah umurnya, kian tambah kuat. Kian care (peduli) dan bertanggungjawab. (Foto: Asnawin)

-----------------------




Di mata Dany, pada sosok YK melekat begitu banyak predikat. Ia sebagai seorang tokoh pluralis, tokoh Muhammadiyah tulen, dan tokoh pendidikan. YK, makin bertambah umurnya, kian tambah kuat. Kian care (peduli) dan bertanggungjawab.

Suatu hari, YK pergi ke hajatan pernikahan di salah satu lorong di Makassar. Kebetulan juga di lorong tersebut, terpampang banyak baliho 'anak lorong', ikon Dany-Ical ketika pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar silam. Serta merta dia mengontak Dany.

''Bahagianya hati saya lihat di lorong keluarga saya,'' YK berkata melalui telepon.

YK kemudian menawarkan kepada Dany pesawat helikopternya untuk menyosialisasikan aktivitas kampanyenya.

''Tidak bisa pakai heli, karena saya bergerak dari lorong ke lorong ji kodong,'' jawab Dany.

''Pakai heli untuk menyebarkan brosur dari udara,'' YK berdalih.

''Nanti kalau disebar dari udara tidak terbaca dan hancur,'' balas Dany lagi.

Diskusi terakhir Dany dengan YK adalah tentang Muktamar Muhammadiyah yang dituanrumahi Makassar tahun 2015. YK menginginkan muktamar itu terbaik. Itulah salah satu prinsip YK, selalu ingin yang terbaik.

Dany sedang di luar negeri ketika kabar duka diterimanya. Dia bangun salat subuh dan melihat ada sms duka di ponselnya.

''Kita dan saya sangat merasa kehilangan. Beliau sangat rendah hati. Beliau menjadi sosok yang dapat diteladani,'' kunci Dany.

Empat Kali Dipeluk

Ir Syaiful Saleh, mantan calon Wakil Wali Kota Makassar, adalah Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) Muhammadiyah. Dia terakhir bertemu YK ketika berlangsung acara takziah Abd.Rahman Kadir, kakak YK di Tana Toraja. Pada takziah malam pertama, empat kali YK memeluk Syaiful Saleh.


----------------

EMPAT KALI DIPELUK. Ir Syaiful Saleh, mantan calon Wakil Wali Kota Makassar, adalah Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) Muhammadiyah. Dia terakhir bertemu YK ketika berlangsung acara takziah Abd.Rahman Kadir, kakak YK di Tana Toraja. Pada takziah malam pertama, empat kali YK memeluk Syaiful Saleh. (Foto: Asnawin)

---------------



Ia pertama mengenal YK tahun 1980. Usianya ketika itu baru 20 tahun. Syaiful aktif di organisasi Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) yang merupakan salah satu organisasi otonom (ortom) Muhammadiyah. Ketika itu, Syaiful dilayani dengan luar biasa. Dalam berbagai pertemuan, YK mengingatkan, tidak suka orang yang sombong. Dalam hidup ini harus disertai keikhlasan. Jika ada aktivitas organisasi, YK selalu terlibat.

Syaiful Saleh memberi contoh, untuk membangun auditorium Muhammadiyah diperlukan dana besar. YK bahkan menjamin, jika perlu saya tunda dulu pembangunan smelter di Bantaeng demi membantu pembangunan auditorium yang digadang-gadang berkapasitas 7.000 tempat duduk dan sudah rampung 70% itu. Auditorium itu menelan anggaran sekitar sekitar Rp 65 miliar.

Sejahterakan Rakyat

Pertemuan saya dengan YK yang terakhir  berlangsung Juli 2012. Tetapi, persisnya interaksi saya yang paling intens terjadi pertengahan Awal Juli 2009. Saat itu, beliau mengajak saya mengunjungi Tana Toraja untuk suatu acara yang ternyata seabrek. Tetapi intinya, saya diajak agar dapat menulis mengenai proyek kemanusiaan yang sangat monumental dan pernah digagas puluhan tahun silam di daerah pariwisata itu.

Menumpang sedan Volvo-nya, sejak dari Makassar hingga Parepare beliau sudah berbicara bagaimana membangun Sulawesi Selatan agar menjadi daerah maju. Tatkala kendaraan kami melintas di Pangkep, melihat kondisi jalan aspal beton yang sedang dibangun, beliau mengatakan, mestinya proyek ini harus tuntas sejak lama.

Katanya lagi, kalau mau poros ini 'hidup' bangunlah jalan pada jalur lain agar kehidupan ekonomi tidak tumbuh hanya di sepanjang jalan lama. Beliau juga memperkirakan besarnya biaya yang dikeluarkan dengan kemungkinan revenue (penghasilan yang kembali) yang diperoleh. Jika ruas jalan dibangun pada daerah yang baru, maka akan terjadi pergeseran pemukiman dan pertumbuhan ekonomi baru. Hanya risikonya, harus ada ganti rugi tanah, tetapi itu tidak seberapa jika dibandingkan keuntungan yang diperoleh rakyat pasca pembukaan jalan baru tersebut.

Usia melaksanakan salat lohor di salah satu musallah SPBU di Bojo dan santap siang di Parepare, Volvo melaju menuju Sidrap. Setelah melewati SPBU Jl.Sudirman Sidrap, YK tiba-tiba berbicara lagi.Kisahnya lebih menukik lagi pada masalah pemberdayaan masyarakat lokal. Idenya sederhana. Dia berobsesi mengembangkan usaha peternakan dengan melibatkan masyarakat lokal. Bagaimana caranya?

Secara sederhana, kata YK, kita memberikan kambing betina (tentu disertai sejumlah pejantan) kepada masyarakat. Dalam beberapa kali ternak itu melahirkan, masyarakat menyisihkan penghasilannya untuk mengembalikan harga ternak yang diberikan. Sementara ternak yang berkembang terus itu akan dibantu pemasarannya. Tentu saja, YK akan bermitra dengan konsumen-konsumen ternak tersebut agar hasil ternak masyarakat tidak membludak begitu saja di daerah.

Menurut YK, soal ternak ini tidak saja terkait masalah daging dan dagang, tetapi juga menyangkut ketersediaan air susunya. Komoditas ini mungkin selama ini belum pernah dilirik orang, karena lebih mengandalkan susu sapi atau kerbau. Dengan minum susu kambing, masyarakat juga sehat. Ia yakin dalam beberapa tahun masyarakat akan dapat meningkatkan pendapatannya. Tinggal nanti bagaimana ada tim yang mendampingi masyarakat tersebut dalam melaksanakan kegiatannya. Tenaga pendamping inilah yang akan menangani keluhan atau memberikan penjelasan jika masyarakat memerlukan solusinyanya.

Mengapa ternak kecil ini yang dibidik YK, tentu saja kita semua maklum bahwa kebutuhan akan daging ternak tersebut cukup tinggi. Misalnya, menjelang lebaran, kebutuhan akan daging naik. Harga kambing
pun sering melambung. Belum lagi kegiatan sporadis masyarakat yang memiliki berbagai seremoni dan membutuhan ternak seperti ini.

YK telah pergi, tetapi namanya tetap terpatri di dalam sanubari setiap orang. Almarhum meninggalkan dua batu nisan. Nisan pertama yang tegak di atas pusaranya di Toraja. Nisan kedua, ada di sanubari begitu banyak orang yang pernah mengenalnya, karena keihklasannya yang tiada tara.

Selamat jalan HM Yunus Kadir. Gajah mati meninggal gading, harimau mati meninggalkan belang, HM Yunus Kadir 'pergi' meninggalkan budi, keteladanan, kedermawanan, kehangatan, dan kesejukan bagi tidak sedikit orang. Bagi banyak orang, termasuk saya, YK bagaikan benar-benar tidak pernah pergi untuk selama-lamanya. (M Dahlan Abubakar)

Komentar