AM IQBAL PAREWANGI yang mendapat nomor urut 2 sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) periode 2014-2019, Daerah Pemilihan Sulawesi Selatan, kemungkinan akan berganti nomor urut menjadi nomor urut 17, jika wacana perubahan nomor urut yang dimulai dari nomor urut 16 diterapkan oleh KPU Pusat. (Foto: Asnawin)
----------------
Iqbal Parewangi Dari Nomor 2 ke Nomor 17
- Calon Anggota DPD RI Dimulai dari Nomor 16
AM Iqbal Parewangi yang mendapat nomor urut 2 sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) periode 2014-2019, Daerah Pemilihan Sulawesi Selatan, kemungkinan akan berganti nomor urut menjadi nomor urut 17.
Kemungkinan tersebut bisa saja terjadi jika wacana yang dilontarkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) berubah menjadi menjadi keputusan. KPU mewacanakan penggunaan nomor urut bagi calon senator yang dimulai 16.
Calon anggota DPD RI asal Sulsel yang menempati urutan 1 adalah Andi Wahyuddin Malik, nomor urut 2 ditempati AM Iqbal Parewangi, sedangkan nomor urut 3 ditempati Aziz Qahhar Mudzakkar.
Ketua KPU Sulsel, Iqbal Latief, Jumat, 20 Desember 2013, mengatakan, penggunaan nomor urut mulai 16 tersebut dilakukan untuk kesetaraan. Dengan begitu, tidak ada lagi, calon anggota DPD yang mendompleng pada nomor urut parpol seperti yang terjadi selama ini.
Nomor urut parpol yang ada di Indonesia, dimulai 1 sampai 15. Termasuk di dalamnya partai politik lokal di Aceh. Makanya, calon anggota DPD RI diberi nomor urut mulai 16.
"Sehingga tidak ada nomor urut DPD yang sama dengan nomor urut parpol," kata Iqbal Latief, sebagaimana dilansir Harian Fajar, Makassar (http://www.fajar.co.id/politik/3066909_5665.html).
Tidak Ada Masalah
Menanggapi wacana tersebut, AM Iqbal Parewangi, kepada penulis via telepon Ahad, 22 Desember 2013, mengatakan, tidak ada masalah jika KPU mengambil keputusan mengubah nomor urut calon anggota DPD RI.
"Tidak ada masalah," katanya.
AM Iqbal Parewangi yang disebut-sebut mendapat dukungan dari pengurus, kader, dan simpatisan Muhammadiyah se-Sulsel, mengaku percaya bahwa jaringan pemilih yang ia bangun bersama tim suksesnya adalah pemilihan yang cerdas.
"Kami percaya, hal itu (perubahan nomor urut) mudah bagi para pemilih. Kadang-kadang terlalu dipolitisir, seolah-olah kalau ada perubahan akan mempersulit para pemilih, khususnya masyarakat awam, tetapi nyatanya masyarakat sudah semakin cerdas," ujarnya. (asnawin)
Komentar
Posting Komentar