KHATIB SHALAT IED. Ketua Majelis Tarjih Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Bulukumba, Qurais Ahmad, bertindak sebagai khatib, pada Hari Raya Idul Fitri 1434 H, di halaman Kampus Perguruan Muhammadiyah Bulukumba, Kamis, 8 Agustus 2013. Ratusan warga dan simpatisan Muhammadiyah mengikuti shalat ied di tempat ini. (Foto: Asnawin)
------------------
Shalat Ied Bersama Warga Muhammadiyah
Oleh: Asnawin
Kita sering diperhadapkan kepada pilihan-pilihan dan kita harus memilih. Sayangnya, pilihan-pilihan yang ada kerap serba menyulitkan posisi kita atau posisi orang-orang terdekat kita. Begitulah yang saya alami pada Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1434 H, yang bertepatan dengan hari Kamis, 8 Agustus 2013 masehi.
Sebagai kader Muhammadiyah, saya sudah memutuskan akan mengikuti shalat ied bersama warga dan simpatisan Muhammadiyah di Kampus Perguruan Muhammadiyah Bulukumba, Jl Ir Soekarno No 9, Bulukumba.
Pilihan saya itu berbeda dengan pilihan mertua, padahal saya bersama istri dan anak-anak mudik dan menginap di rumah mertua, di Kelurahan Ela-ela, yang berjarak sekitar tiga kilometer dari Kampus Perguruan Muhammadiyah.
Apa boleh buat. Saya bersama istri dan anak kelima mengikuti shalat ied di Perguruan Muhammadiyah Bulukumba, sedangkan mertua, ipar, dan empat anak kami mengikuti shalat ied di sekitar Pasar Cekkeng, Bulukumba.
Meskipun pilihan kami berbeda dan berpeluang merusak suasana, ternyata tidak ada masalah dengan perbedaan itu, bahkan kami semua senang dan bahagia.
Mertua saya bahagia karena salah seorang anak, menantu, dan beberapa cucunya ikut bersamanya. Saya juga senang karena bisa berlebaran bersama warga dan simpatisan Muhammadiyah di Kampus Perguruan Muhammadiyah.
Ketika kami tiba, puluhan jamaah sudah duduk berjejer rapi sambil bersahut-sahutan mengucapkan takbir dan tahmid. Saya merasa bahagia sekali karena ternyata banyak teman lama yang juga hadir di tempat ini. Rasanya seperti reuni dan seolah-olah kami semua kembali ke rumah sendiri.
Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bulukumba, ustadz Zainuddin Latif, memandu dan mengatur jamaah melalui mikrofon, sedangkan Ketua PDM Bulukumba ustadz Abdul Hamid Rahman bertindak sebagai imam shalat ied.
Khatib shalat ied dipercayakan kepada Ketua Majelis Tarjih PDM Bulukumba ustadz Qurais Ahmad, yang antara lain menyinggung adanya umat manusia yang menganggap agama sebagai penghambat.
Dalam obrolan seusai shalat ied dan seusai salam-salaman, Ketua PDM Bulukumba ustadz Abdul Hamid Rahman, menjelaskan bahwa PDM Bulukumba berinisiatif melaksanakan shalat ied di Kampus Perguruan Muhammadiyah untuk mengantisipasi terjadinya perbedaan hari raya Idul Fitri antara Muhammadiyah dan pemerintah.
"Tempat ini (Kampus Perguruan Muhammadiyah Bulukumba) juga baru pertama kali dimanfaatkan sebagai tempat pelaksanaan shalat ied, tetapi mulai tahun ini, PDM Bulukumba akan menggunakan tempat ini sebagai tempat pelaksanaan shalat ied," tuturnya.
Menurut dia, jumlah jamaah yang hadir jauh dari perkiraan semula, karena pelaksanaan shalat ied bersamaan antara Muhammadiyah dengan pemerintah.
Sebelum bubar, kami sempat foto bersama, termasuk foto bersama dengan beberapa teman lama.
----------------
FOTO BERSAMA. Penulis (Asnawin, paling kanan) foto bersama Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bulukumba ustadz Abdul Hamid Rahman (kedua dari kanan), Ketua Majelis Tarjih PDM Bulukumba ustadz Qurais Ahmad (ketiga dari kanan), dan beberapa jamaah seusai shalat ied, di halaman Kampus Perguruan Muhammadiyah Bulukumba, Kamis, 8 Agustus 2013. (dok pribadi)
---------------
Komentar
Posting Komentar