DIRUSAK. Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar di Jl Sultan Alauddin, dirusak massa ketika terjadi bentrok antara mahasiswa dengan masyarakat, Senin malam, 17 Juni 2013. Dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah dan NU mengecam penyerangan dan pengrusakan tersebut. (Foto: Asnawin)
-----------------------
Ketua Muhammadiyah Demo Kapolda Sulsel
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM--Ulama Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah mengecam penyerangan terhadap mahasiswa dalam aksi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah Sulsel KH Alwi Udding memimpin aksi ke Markas Polda Sulsel, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Rabu (19/6/13). Bersama 500-an orang yang mengatasnamakan alumni dan mahasiswa Universitas Muhammadiah (Unismuh), Kiai Alwi mendesak Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulsel Irjen Pol Burhanuddin Andi segera mengusut tuntas penyerangan kampus Unismuh, Makassar.
Sementara Pimpinan Ma’had Dirasatil Islamiyah Wal Arabiyah (MDIA) Bontoala, Anre Gurutta Haji (AGH) Abdul Mutthalib mengecam prilaku tak terpuji oknum kepolisian yang menyerang Sekretariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Makassar.
Sebagai alumnus PMII, Gurutta Thalib, sapaan Abdul Mutthalib, mengaku sangat terpukul atas penyerangan itu. Dia kecewa dan mendesak kapolda segera menuntaskan kasus tersebut.
Sejumlah kader PMII melaporkan penyerangan ke sekretariat itu kepada Gurutta Thalib di kediaman pribadinya, Jl Lamuru, Makassar, kemarin.
Bentrok dengan Polisi
Makassar, Seruu.com - Aksi unjuk rasa ratusan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh) berlangsung ricuh, Rabu, (19/6/2013). Kericuhan terjadi di Jalan Perintis Kemerdekaan 18, saat mahasiswa bersama sejumlah pejabat rektorat dan dekan dalam perjalanan pulang usai menemui Kapolda Sulsel, Irjen Polisi Burhanuddin Andi di Mapolda Sulsel.
Informasi yang dihimpun Seruu.com, bentrok bermula saat rombongan petinggi rektorat, dekan, alumni dan mahasiswa Unismuh Makassar berpapasan dengan tiga truk mobil PHH yang mengangkut personel Brimob Polda Sulsel. Rencananya, anggota Brimob tersebut akan mengawal aksi mahasiswa di Mapolda Sulsel.
Saat berpapasan, iring-iringan mobil dan motor mahasiswa itu diduga terprovokasi dan saling ejek. Bahkan rombongan mahasiswa itu sempat ada yang memukul-mukul mobil polisi. Spontan, anggota Brimob Polda Sulsel turun dari mobil dan mengejar mahasiswa. Entah siapa memulai, spontan terjadi aksi saling lempar batu antar dua pihak.
Polisi yang berusaha meredam aksi lempar batu itu, menembakkan gas airmata ke arah mahasiswa. Beruntung, setelah 15 menit, saling lempar batu berhasil diredam setelah kedua pihak saling bernegosiasi. Namun, sejumlah kendaraan sepeda motor milik mahasiswa sempat dirusak petugas polisi.
Ratusan mahasiswa ini kemudian membubarkan diri kembali ke kampusnya.
Sementara itu sebelumnya, ratusan mahasiswa dan alumni Unismuh Makassar mendatangi Mapolda Sulsel untuk menuntut Kapolda Sulsel Irjen polisi Burhanuddin Andi untuk meminta maaf dan bertanggung jawab terkait pengrusakan kampus mereka saat berunjuk rasa menolak penaikan harga BBM.
Dalam aksi itu, pengunjukrasa memberikan kado berupa pecahan kaca ke Kapolda Sulsel. [HSB]
Komentar
Posting Komentar