Kebakaran di Makassar, LPB Muhammadiyah Buka Posko Bantuan


KEBAKARAN. Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) Muhammadiyah Sulsel membuka posko bantuan di lokasi bekas kebakaran Jalan Maccini Sawah, Kota Makassar (Senin malam, 7 November 2016) untuk menampung dan menyalurkan bantuan bagi korban kebakaran, serta menerjunkan tenaga medis dan relawan tanggap darurat. (Foto: Haeruddin Makkasau)




-----





Kebakaran di Makassar, LPB Muhammadiyah Buka Posko Bantuan


Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) Muhammadiyah Sulsel membuka posko bantuan di lokasi bekas kebakaran Jalan Maccini Sawah, Kota Makassar (Senin malam, 7 November 2016) untuk menampung dan menyalurkan bantuan bagi korban kebakaran.
“Kami membuka posko bantuan untuk memudahkan para donatur menyalurkan bantuan bagi korban kebakaran,” kata Sekretaris LPB Muhammadiyah Sulsel, Haeruddin Makkasau, yang didampingi Humas Muhammadiyah Sulsel, Asnawin Aminuddin, kepada wartawan, Selasa, 8 November 2016.
Selain untuk menampung dan menyalurkan bantuan dana dan materi, Posko Bantuan Kebakaran LPB Muhammadiyah Sulsel juga tenaga medis sebanyak tiga orang dan tenaga relawan tanggap darurat sebanyak lima orang.
“Kami menurunkan tim medis serta relawan tanggap dan rehabilitasi. Relawan tanggap darurat selain membantu membersihkan puing-puing kebakaran, juga membantu melakukan rehabilitasi psikologi, khususnya bagi anak-anak dengan cara melakukan rehabilitasi psikologi dengan metode trauma healing,” papar Haeruddin yang terjun langsung ke lokasi saat terjadinya kebakaran, Senin malam.
Masyarakat, institusi, lembaga, atau organisasi yang ingin menyalurkan bantuan bagi keluarga korban kebakaran, dapat menghubungi Haeruddin melalui kontak person pada nomor handphone: 0852-9901-2319.
Informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Makassar, jumlah rumah yang terbakar sebanyak 17 rumah, yang oleh dihuni 18 Kepala Keluarga (KK), dengan jumlah anggota keluarga sebanyak 66 orang.
Mengenai penyebab kebakaran, diduga  berasal dari lilin yang masih menyala untuk kepentingan ritual pada salah rumah warga, sementara pemilih rumah tidak berada di tempat. Satu orang tewas dalam kebakaran tersebut yang diduga karena tersengat arus listrik. (kia)

Komentar