Maklumat Muhammadiyah Terhadap Pilpres 2014



NETRAL. Calon Presiden Joko Widodo menyampaikan visi dan misinya di hadapan peserta sidang Tanwir Muhammadiyah, di Ball Room Hotel Mesra International, Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu, 24 Mei 2014. Prabowo Subianto juga tampil menyampaikan visinya sebagai Capres. Muhammadiyah menyatakan netral dalam Pilpres 2014 dan membebaskan anggotanya memilih Capres dan Cawapres dengan mengacu kepada tujuh kriteria hasil putusan Tanwir Muhammadiyah 2014. (Foto: muhammadiyah.or.id)




-----------

Maklumat Muhammadiyah Terhadap Pilpres 2014


Menghadapi Pemilihan Presiden 2014, Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengeluarkan maklumat yang berisi tiga poin. Maklumat yang diputuskan dalam Tanwir Muhammadiyah, di Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat, 30 Mei 2014 Masehi, ditandatangani langsung Ketum PP Muhammadiyah Prof Din Syamsuddin, dan Sekum Agung Danarto.

Dalam maklumat tersebut disebutkan bahwa Muhammadiyah memandang Pilpres sebagai hal yang penting dan strategis, karena menentukan jalannya pemerintahan negara ke arah terwujudnya cita-cita nasional Indonesia sebagai bangsa dan negara yg berdaulat, maju, adil, makmur, dan bermartabat.

Karena itulah, Muhammadiyah mengimbau seluruh komponen bangsa agar berpartisipasi aktif dan konstruktif. Warga negara yang berhak memilih, diimbau menggunakan haknya dengan penuh tanggung-jawab dan tidak terjebak praktik politik uang dan bentuk transaksional lainnya.

Kepada para capres dan cawapres serta tim sukses dan pendukung masing-masing, Muhammadiyah mengimbau agar bersaing secara ksatria dan bermartabat, serta berjiwa besar menerima hasil Pilpres dengan bersikap legawa.

Bebaskan Anggota

Menyangkut posisi Muhammadiyah dalam Pilpres 2014 ini, persyarikatan yang didirikan KH Ahmad Dahlan ini menyatakan tetap berpegang pada khittah Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah amar ma'ruf nahi munkar yang tidak memiliki afiliasi dengan parpol manapun.

Dalam pemilihan Presiden 2014, Muhammadiyah memberikan kebebasan kepada anggota untuk menggunakan hak pilihnya secara cerdas dan bijaksana dengan pertimbangan rasional dan spiritual.

Kriteria Capres-Cawapres

Tentang kriteria Capres dan Cawapres yang perlu dipilih, Muhammadiyah menyebutkan tujuh kriteria, yaitu pertama, berjiwa relijius, taat beribadah dan berintegritas tinggi, sejalan antara kata dan perilaku.

Kedua, memiliki visi dan karakter kuat sebagai negarawan, yang mampu membangun solidaritas kebangsaan, mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas diri sendiri, parpol, dan kroni.

Ketiga, berani mengambil keputusan strategis dalam memecahkan masalah-masalah krusial bangsa dengan tetap menghormati dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab.

Keempat, mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, tegas dalam melakukan pemberantasan korupsi, penegakan hukum, serta penyelamatan asset dan kekayaan negara.

Kelima, menjaga kewibawaan dan kedaulatan nasional dari berbagai ancaman dari dalam dan di luar negeri. Keenam, memiliki strategi perubahan yang membawa pada kemajuan bangsa, dan ketujuh, berkomitmen terhadap aspirasi politik umat Islam dan mewujudkan Indonesia yang berkemajuan. (asnawin)

Komentar