Din Syamsuddin: Dakwah Muhammadiyah Perkuat NKRI




UP GRADING DI PAPUA. Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Din Syamsuddin (paling tengah) foto bersama Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah Said Tuhuleley (ketiga dari kanan), serta beberapa pejabat, di Kampus STKIP Muhammadiyah Sorong, Papua Barat, Sabtu, 15 Juni 2013. (Foto: Husni Yunus)



----------------------


Din Syamsuddin: Dakwah Muhammadiyah Perkuat NKRI

- Mahasiswa STKIP Muhammadiyah Sorong 60% Beragama Kristen


Makassar, Muhammadiyah Sulsel.
Model dakwah pemberdayaan masyarakat yang dikembangkan Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Muhammadiyah, menjadi kekuatan dakwah dalam menyatukan semua kekuatan umat dan bangsa Indonesia, termasuk dalam penguatan NKRI.

Berbeda dengan model dakwah klasik berupa ceramah di masjid, model dakwah pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan cara terjun langsung ke tengah masyarakat dan melibatkan masyarakat (khususnya petani, nelayan, dan buruh), baik yang beragama Islam, maupun non-muslim.

"Ini membuktikan, melalui gerakan pemberdayaan Muhammadiyah, melalui dakwah pemberdayaan masyarakat yang diselenggarakan Muhammadiyah, semua orang dari berbagai latar belakang agama dan golongan menjadi sejuk, bahkan menjadi kekuatan dalam meingkatkan kualitas ekonomi kerakyatan masyarakat, terutama pada para petani dan nelayan," kata Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof din Syamsuddin.

Hal tersebut dikemukakan Din Syamsuddin pada kegiatan "Up Grading Pemberdayaan Masyarakat & Pelatihan Pertanian Terpadu Regional Papua", di kampus STKIP Muhammadiyah Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat, Sabtu, 16 Juni 2013.

Din Syamsuddin juga mengambil contoh dakwah melalui amal usaha pendidikan Muhammadiyah, yakni STKIP Muhammadiyah Sorong, yang sekitar 60 persen mahasiswanya (dari total sekitar 1.500 mahasiswa) beragama Kristen dan berpenduduk asli Papua.

"Ke depan, model dakwah ini hendaknya menjadi model dakwah yang mampu menyatukan semua kekuatan masyarakat di Indonesia. Dalam artian, Indonesia harus menjadi kekuatan yang utuh tanpa ada perpecahan. Jadilah Papua-Jawa, jadilah Papua-Bugis, jadilah Papua-Bima, serta sejumlah Papua-Papua lainnya," tandas Din.

Acara up grading dan pelatihan dihadiri Wakil Ketua MPM PP.Muhammadiyah Drs H Said Tuhuleley, Bupati Sorong Dr Stevanus Malak, Ketua STKIP Muhammadiyah Sorong Drs H Rustammadji MSi, serta ribuan warga Muhammadiyah se-Papua dan Papua Barat.

Bupati Sorong Stevaus Malak, mengatakan, Muhammadiyah Sorong menjadi rahmat bagi masyarakat Sorong khususnya dan masyarakat Papua Barat pada umumnya.


Ketua MPM Pimpinan Pusat Muhammadiyah Said Tuhuleley, mengatakan, program dakwah pemberdayaan masyarakat yang baru pertama kali dilaksanakan di Papua, diharapkan mampu mempercepat program pemberdayaan masyarakat.

Dia berharap dalam waktu relatif singkat di Kabupaten Sorong segera lahir Pusdiklat Pertanian Terpadu, yang nantinya dapat mempercepat pembangunan bidang pertanian dan melakukan panen raya padi dan tanaman lainnya, bahkan juga untuk bidang peternakan dan perikanan. (husni yunus/asnawin)  

Komentar