Model Dakwah MPM Muhammadiyah Patut Ditiru


Melalui kegiatan dakwah pemberdayaan masyarakat, Majelis Pembedayaan Masyarakat (MPM) Muhammadiyah berupaya mencerdaskan para petani dalam mengelola lahan pertaniannya, apalagi ditambah dengan pendidikan pertanian terpadu ramah lingkungan. (Foto: www.umy.ac.id)

----------------
 

Model Dakwah MPM Muhammadiyah Patut Ditiru


Makassar, Muhammadiyah Sulsel. Model dakwah yang dikembangkan Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Muhammadiyah patut ditiru, karena dakwah yang dilakukannya bukan hanya melalui ceramah dari masjid ke masjid, melainkan model lain yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.

Model tersebut antara lain melalui pelatihan yang melibatkan petani dan nelayan dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia dan ekonomi kerakyatan.

“Model dakwah yang dikembangkan MPM Muhammadiyah seharusnya menjadi kekuatan dakwah dalam pengembangan risalah persyarikatan, karena dakwah model pemberdayaan langsung menyentuh kehidupan masyarakat dengan pendekatan pertanian terpadu,” kata Wakil Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Yunahar Ilyas, pada acara Up-grading Majelis Pemberdayaan Masyarakat PP Muhammadiyah Regional Indonesia Bagian Timur, di Mess Haji Gorontalo, Ahad, 26 Mei 2013.

--------------
keterangan gambar: Prof Yunahar Ilyas
---------------

Melalui kegiatan dakwah pemberdayaan masyarakat, MPM Muhammadiyah berupaya mencerdaskan para petani dalam mengelola lahan pertaniannya, apalagi ditambah dengan pendidikan pertanian terpadu ramah lingkungan.

“Pelatihan semacam ini akan menggerakkan petani dalam peningkatan ekonomi kerakyatan dan tentu saja akan menyelesaikan persoalan bangsa, terutama mengangkat harkat dan martabat petani, sehingga petani akan menjadi kaya dan sejahtera, serta selamat dunia dan akhirat, insya Allah,” tutur Yunahar.

Ketua MPM Pimpinan Pusat Muhammadiyah Said Tuhuleley, mengatakan, program pemberdayaan masyarakat menjadi andalan MPM dalam menuntaskan program kerja menyongsong Muktamar Muhammadiyah di Makassar, tahun 2015 mendatang.

“Kami berharap tahun 2013 dan tahun 2014, panen raya akan dipacu di seluruh kawasan timur Indonesia, baik panen padi sawah, kakao, holtikultura, maupun panen udang dan ikan,” sebutnya.

Acara pembukaan pelatihan yang diikuti 120 peserta se-kawasan timur Indonesia, turut dihadiri Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Gorontalo Drs H Yusnan.

Paniait menampilkan beberapa narasumber, antara lain Rurul Yamin, Syafii Latuconsina, Husni Yunus, Bachtiar DK, dan Wuri Rachmawati. (asnawin/r)


Komentar